Begini Cara Mendidik Anak Asuh Membaca Al-Qur'an di LPKA Lombok Tengah

    Begini Cara Mendidik Anak Asuh Membaca Al-Qur'an di LPKA Lombok Tengah

    Lombok Tengah NTB -   Anak Didik LPKA Kelas II Lombok Tengah Kanwil Kemenkumham NTB antusias mengikuti Kegiatan belajar membaca Al-qur’an dan setor hafalan ke pengasuh. Senin (27/06).

    kegiatan ini bermanfaat untuk menghapus buta aksara Al-Qur’an khususnya bagi anak di LPKA Kelas II Lombok Tengah. Selain pendalaman pada Al-Quran, kegiatan ini bermaksud agar membentuk kepribadian anak didik LPKA Kelas II Lombok Tengah agar sesuai dengan tuntutan ajaran Islam, yang baik untuk masa depannya.

    Salah satu anak didik pemasyarakatan, SS (18) mengungkapkan sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan belajar mengaji. "Kemarin ketika diluar hanya sampai Iqra 2. Tapi karena salah pergaulan jadi berhenti belajar mengaji." ujarnya. Dalam menjalani proses belajar mengaji, SS mengaku awalnya cukup kesulitan tapi karena keinginan yang kuat hal itu tidak menjadi masalah. "Sekarang sudah iqra 4. Semoga terus lancar sampai bisa baca Al - Qur'an." sambungnya.

    Sementara itu, Dedy Hardi Putra selaku kasubsi Pendidikan dan Bimkemas menyatakan bahwa program belajar mengaji dibagi menjadi beberapa kelompok yakni yang sudah lancar membaca Alquran dan yang belum bisa atau dari Iqra. Dedy menuturkan, belajar membaca Alquran dari Iqra adalah salah satu program pembinaan keperibadian di LPKA Kelas II Lombok Tengah.

    "Semoga para Andikpas mampu membaca Al-Qur'an sehingga bisa meningkatkan ketaatan dan ketakwaan terhadap Allah SWT." tutupnya.(Adb)

    Lombok Tengah
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Syamsul Qomar : Soal Kenaikan Tarif PDAM...

    Artikel Berikutnya

    Turnamen Bola Voli dan Tenis Meja Meriahkan...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami